
DREAMERS.ID - Setiap kisah cinta punya awal yang tak terduga, termasuk antara bos perfeksionis dan sekretarisnya yang sudah sembilan tahun setia menemani. Kali ini kisah itu kembali hidup lewat Vidio Original Film What’s Up with Secretary Kim?, film terbaru dari Vidio yang siap bikin penonton baper dengan chemistry manis antara Adipati Dolken dan Mawar De Jongh.
Mengadaptasi webtoon dan webnovel yang juga pernah diangkat menjadi drama Korea populer berjudul What’s Wrong with Secretary Kim, versi Indonesia ini menawarkan sentuhan lokal dan dekat dengan keseharian penonton. Jika di Korea, Filipina dan Thailand dihadirkan dalam bentuk series, kini untuk pertama kalinya, cerita ini dikemas dalam versi film lewat adaptasi Indonesia yang menghadirkan dinamika bos dan sekretaris dengan rasa yang lebih hangat, ringan, dan lucu.
Selama sembilan tahun, Sekretaris Kim (Mawar de Jongh) selalu setia mendampingi Pak Rendra (Adipati Dolken), wakil presdir perfeksionis dari perusahaan Jambudwipa. Kim tahu segalanya tentang sang atasan, dari jadwal rapat sampai kebiasaan kecilnya. Tapi di balik kesibukannya sebagai tangan kanan Rendra, Kim mulai menyadari bahwa ia terlalu lama menomorduakan dirinya sendiri.
Keputusan Kim untuk resign pun jadi titik balik yang mengguncang Rendra. Terbiasa bergantung pada Kim dalam segala hal, Rendra mendadak kehilangan arah dan mulai mempertanyakan perasaannya sendiri. Di tengah kepanikan itu ia sadar, mungkin selama ini ada hal penting yang belum pernah ia ungkapkan.
Namun ketika Rendra mulai sadar akan perasaannya, Kim justru sibuk menelusuri masa lalunya, mencoba menemukan siapa sosok yang pernah menyelamatkannya di tengah tragedi masa kecil yang tak pernah ia lupakan. Tanpa disadari, pencarian itu justru membawa Kim dan Rendra semakin dekat, bukan hanya sebagai atasan dan bawahan, tapi dua orang yang sama-sama belajar memahami arti cinta dan kejujuran.
Bagi Adipati Dolken, film ini menjadi kesempatan untuk menampilkan sisi lain dari karakter bos perfeksionis yang ikonik. “Pasti ada tekanan, karena orang akan membandingkan dengan versi sebelumnya. Tapi kami punya versi yang lebih lokal, lebih Indonesia. Mood-nya dibuat fun, sweet, dan kekeluargaan supaya penonton bisa ikut ngerasain kehangatannya,” jelas Adipati.
Sementara bagi Mawar de Jongh, peran sebagai Kimberly Laksono bukan sekadar tentang menjadi sekretaris yang elegan, tetapi juga tentang perjalanan menemukan jati diri. “Sekretaris Kim ini profesional, tapi juga manusia yang sedang belajar mengenal dirinya sendiri. Aku suka karena di versi ini ceritanya terasa lebih dekat dengan kehidupan kita, dari cara kerja sampai cara bersikap,” ungkap Mawar.
Disutradarai oleh Rako Prijanto, adaptasi ini menghadirkan sentuhan khas Indonesia, mulai dari dinamika antar karyawan hingga momen sederhana seperti kencan di angkringan. Semua elemen dirancang agar penonton merasa akrab dan melihat cerminan kehidupan mereka sendiri di dalam kisah ini.
Lebih jauh lagi Rako mengungkapkan bahwa adaptasi ini ingin menampilkan hubungan yang terasa nyata dan membumi. “Kami ingin penonton melihat dinamika antara bos dan sekretaris yang tidak berlebihan. Romantis, iya, tapi juga hangat dan dekat dengan keseharian orang kantoran di Indonesia,” ujarnya.
Mengadaptasi serial legendaris What’s Wrong With Secretary Kim bukan hal mudah. Tapi bagi Adipati Dolken dan Mawar De Jongh, tantangan itu justru jadi kesempatan untuk menghadirkan sesuatu yang baru.
“Versi Korea-nya udah terkenal banget, tapi kita pengin versi ini punya rasa sendiri,” ungkap Adipati. “Rendra ini bukan CEO biasa, tapi sosok pemimpin yang tetap punya wibawa dengan cara yang lebih Indonesia.”
Mawar mengungkapkan bahwa ia melakukan banyak observasi untuk memerankan karakter sekretaris dengan meyakinkan. “Aku sempat ngobrol dan memperhatikan teman-teman yang kerja di kantor, dari cara mereka berbicara, berpakaian, sampai bagaimana mereka bersikap ke atasan,” jelasnya. “Aku ingin sosok Kim ini terasa profesional, tapi juga punya sisi lembut dan hangat yang bisa bikin penonton relate.”
Dengan durasi sekitar 1 jam 37 menit, What’s Up with Secretary Kim? menjadi versi adaptasi paling ringkas dari kisah antara bos dan sekretaris ini. Format film membuat ceritanya lebih padat tanpa kehilangan dinamika emosional antara dua karakter utamanya.
Kembalinya Adipati Dolken dan Mawar de Jongh sebagai pasangan di What’s Up with Secretary Kim? menjadi salah satu momen yang paling dinantikan. Setelah sukses tampil bersama dalam proyek sebelumnya, kali ini keduanya menghadirkan interaksi yang terasa lebih dewasa dan berlapis emosi, mulai dari momen-momen ringan yang manis hingga situasi yang menggambarkan hubungan mereka tumbuh semakin dalam.
“Bisa main bareng Mawar lagi itu menyenangkan banget, karena udah ada rasa nyaman yang bikin prosesnya lebih natural,” ujar Adipati Dolken. “Apalagi karakter mereka kali ini punya dinamika unik, ada rasa segan, tapi juga kedekatan yang tumbuh pelan-pelan di antara bos dan sekretaris.”
Mawar de Jongh menambahkan, “Aku dan Adipati udah punya ritme sendiri pas main bareng, jadi di film ini tinggal memperdalam hubungan Kim dan Rendra. Aku suka banget karena ceritanya bukan cuma soal cinta, tapi juga perjalanan dua orang yang saling memahami lewat keseharian mereka.”
Kehadiran dua aktor ini membawa warna tersendiri pada cerita yang sudah dikenal luas. Dengan sentuhan penyutradaraan Rako Prijanto yang memadukan unsur romansa, humor, dan emosi yang hangat, What’s Up with Secretary Kim? versi Vidio hadir sebagai tontonan yang segar, menghibur, dan tetap setia pada pesona kisah aslinya.
.jpg)
What’s Up with Secretary Kim? bukan sekadar kisah cinta antara bos dan sekretaris, tapi juga perjalanan dua orang yang saling menemukan arti kejujuran, keberanian, dan jati diri dari pertanyaan masa lalu yang belum selesai.
Saksikan chemistry manis antara Adipati Dolken dan Mawar de Jongh dalam adaptasi lokal yang hangat, lucu, dan penuh makna eksklusif hanya di Vidio, mulai 8 November 2025.
(fzh)
