DREAMERS.ID - HYBE mengumumkan rencana untuk mengajukan keberatan kepada kejaksaan menyusul putusan polisi yang tidak meneruskan kasus dugaan pelanggaran tugas (breach of trust) terhadap mantan CEO ADOR, Min Hee Jin, ke penuntutan.
Dalam pernyataan resminya pada 15 Juli, HYBE menyebutkan bahwa kasus pelanggaran tugas yang mereka ajukan terhadap Min Hee Jin pada tahun lalu tidak diteruskan ke kejaksaan oleh kepolisian. Namun, HYBE menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengajukan keberatan pada hari ini juga.
HYBE menyoroti adanya perkembangan baru pasca-penyelidikan polisi, termasuk pernyataan member NewJeans yang mengumumkan pemutusan kontrak mereka.
Selain itu, sejumlah bukti baru telah diajukan dalam sidang terkait, yang menjadi dasar pengadilan untuk memandang tindakan Min Hee Jin secara serius.
Pengadilan Tinggi Seoul, dalam sidang banding gugatan sementara, menyatakan bahwa Min Hee Jin “berada dalam posisi yang dengan sengaja menghancurkan struktur integrasi yang menjadi dasar kontrak eksklusif.” Berdasarkan putusan ini, HYBE bertekad untuk memperjuangkan keberatan atas keputusan tidak dituntut tersebut.
Selain itu, HYBE juga mengungkapkan bahwa gugatan yang diajukan Min Hee Jin pada Juli 2024 terhadap lima eksekutif HYBE atas tuduhan gangguan bisnis dan pelanggaran Undang-Undang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi (pencemaran nama baik) telah ditolak oleh otoritas penegak hukum.
Pihak berwenang menyatakan bahwa pernyataan HYBE “tidak dapat dianggap sebagai fakta palsu,” “tidak dimaksudkan untuk mencemarkan nama baik karena berkaitan dengan kepentingan publik,” dan bahwa “percakapan KakaoTalk diperoleh melalui wewenang yang sah selama proses audit.”
HYBE juga menegaskan bahwa semua gugatan yang diajukan oleh Min Hee Jin dan pihak terkait terhadap eksekutif dan karyawan HYBE serta afiliasinya juga dinyatakan tidak berdasar atau ditolak. Gugatan-gugatan tersebut meliputi:
1. Gugatan Min Hee Jin terhadap manajemen BELIFT LAB dan direktur kreatif atas tuduhan pencemaran nama baik dan pengaduan palsu.
2. Gugatan dari Team Bunnies terhadap manajemen BELIFT LAB atas pelanggaran Undang-Undang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi (pencemaran nama baik).
3. Gugatan dari CEO Dolphiners Films, Shin Woo Seok, terhadap manajemen ADOR saat ini atas tuduhan pencemaran nama baik.
(fzh)