DREAMERS.ID - YG Entertainment bersama BLACKPINK menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan melalui "BLACKPINK WORLD TOUR [DEADLINE]".
Pada 4 Juli, YG Entertainment mengumumkan kerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pembelian Peace Renewable Energy Certificate (P-REC) guna mendukung tur dunia tersebut.
P-REC adalah sertifikat internasional untuk energi terbarukan yang dihasilkan di wilayah konflik. Melalui kerja sama ini, YG dan BLACKPINK akan mengimbangi sebagian penggunaan listrik selama tur 'DEADLINE' dengan pembelian P-REC.
Seluruh dana dari pembelian ini akan diinvestasikan kembali ke Sudan Selatan, mendukung bantuan kemanusiaan untuk perdamaian dan penyediaan listrik bagi institusi pendidikan tinggi yang membutuhkan rekonstruksi pasca-perang saudara.
Langkah ini menjadi yang pertama di Korea Selatan dan berkontribusi pada peningkatan akses energi, penciptaan lapangan kerja, serta dampak positif lainnya di wilayah tersebut.
Selain itu, dalam konser 'DEADLINE' yang digelar di Goyang pada 5-6 Juli 2025, YG memperkenalkan “BLACKPINK Water”, air minum dalam kemasan karton ramah lingkungan.
Untuk mendorong daur ulang, YG menyediakan tempat sampah khusus dan mengoperasikan bilik edukasi tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan sumber daya.
Kotak daur ulang bertema BLACKPINK juga akan ditawarkan sebagai hadiah, dengan sebagian pendapatan penjualan disumbangkan untuk kegiatan terkait sirkulasi sumber daya.
Konser ini juga menghadirkan bilik "YOUR GREEN STEP", yang memungkinkan penonton mengukur jejak karbon mereka sekaligus berpartisipasi dalam tanggung jawab lingkungan, serta bilik dari Kedutaan Besar Inggris yang menyoroti upaya BLACKPINK dan Inggris dalam menangani perubahan iklim sejak 2020. Inisiatif ini diharapkan mendapat respons positif dari penggemar.
Sebagai pelopor, YG Entertainment telah merilis Laporan Konser Berkelanjutan pertama di industri hiburan Korea pada 2024, yang menekankan tujuh prinsip konser berkelanjutan: pengelolaan emisi gas rumah kaca, peningkatan aksesibilitas konser, keterlibatan penggemar, peningkatan pengaruh konten, pengelolaan keamanan venue, pengurangan polusi lingkungan, dan tata kelola konser berkelanjutan.
Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam tur 'DEADLINE' yang mencakup 16 kota dengan 31 pertunjukan, termasuk melalui video pra-konser untuk meningkatkan kesadaran publik tentang keberlanjutan.
(fzh)