DREAMERS.ID - Weverse Magazine telah merilis pernyataan mengenai "laporan industri musik" HYBE yang baru-baru ini bocor dan menjadi kontroversi.
Pada 10 November, Majalah Weverse mengonfirmasi bahwa mantan pemimpin redaksinya bertanggung jawab atas dokumen kontroversial tersebut, namun dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada staf lainnya yang terlibat atau bahkan mengetahui pembuatan dokumen tersebut.
Dalam pernyataan lengkapnya, tim Weverse Magazine menyampaikan, "Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi pengguna yang peduli terhadap majalah Weverse karena situasi yang muncul akibat dokumen pemantauan tersebut."
"Kami ingin menjelaskan beberapa fakta terkait masalah ini:
• Dokumen yang dimaksud adalah sesuatu yang dikerjakan oleh mantan pemimpin redaksi secara terpisah, sehingga staf Weverse Magazine bahkan tidak mengetahui keberadaan dokumen tersebut.
• Kecuali mantan pemimpin redaksi, baik staf yang terlibat dalam produksi Weverse Magazine maupun penulis eksternal tidak pernah berpartisipasi dalam penulisan dokumen pemantauan.
• Mantan pemimpin redaksi dicopot dari jabatannya dan dilarang terlibat lebih jauh dalam Weverse Magazine. Sedangkan untuk pekerja yang ditugaskan secara terpisah untuk memantau oleh mantan pemimpin redaksi, pekerjaan mereka juga telah ditangguhkan.
"Kami menyatakan dengan jelas bahwa Weverse Magazine tidak ada hubungannya dengan dokumen pemantauan yang kontroversial, dan anggota tim Weverse Magazine menentang dokumen yang dimaksud."
"Meskipun demikian, kami mohon maaf sekali lagi karena disebutkan terkait masalah yang tidak menyenangkan ini dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna. Weverse Magazine berjanji untuk membalas pembaca kami dengan konten yang lebih dalam dan lebih berlimpah di masa mendatang."
(fzh)