DREAMERS.ID - Laporan terbaru yang dirilis pada 29 Mei, menunjukkan bahwa bunuh diri masih menjadi penyebab utama kematian di kalangan generasi muda Korea.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap orang-orang berusia antara 9 dan 24 tahun, tindakan menyakiti diri sendiri menyumbang 10,8 persen kematian pada tahun 2022, diikuti oleh kecelakaan (3,9 persen) dan kanker (2,5 persen).
Hal ini merupakan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika bunuh diri menyumbang 11,7 persen dari seluruh penyebab kematian pada kelompok usia ini.
Bunuh diri menempati posisi teratas untuk pertama kalinya pada tahun 2012, dengan kesenjangan yang terus melebar dibandingkan penyebab lainnya hingga tahun 2021.
Laporan yang dirilis oleh Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga juga menunjukkan bahwa 26 persen siswa SMP dan SMA mengatakan dalam survei tahun 2023 bahwa mereka mengalami depresi selama setahun terakhir, peningkatan ini dari 28,7 persen yang tercatat pada tahun 2022.
Mungkin salah satu temuan yang paling menonjol adalah peningkatan bertahap dalam jumlah siswa dari keluarga multikultural yang hadir di Korea.
Jumlah mereka kini mencapai 3,5 persen dari seluruh siswa dari total 5,21 juta anak sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas di seluruh negeri. Sepuluh tahun yang lalu, angkanya sekitar 1 persen.
Dari siswa dari keluarga tersebut, 63,8 persennya adalah siswa sekolah dasar.
Namun, jumlah total “populasi usia sekolah” Korea, yaitu mereka yang berusia antara 6 dan 21 tahun, turun menjadi 7.147.000 pada tahun ini dari 7.302.000 pada tahun 2023.
(fzh)