DREAMERS.ID - Semakin banyak artis K-pop yang memasukkan AI (artificial intelligence) ke dalam video musik mereka. Beberapa di antaranya adalah SEVENTEEN dan aespa dengan perilisan terbarunya.
Bulan lalu, SEVENTEEN mengungkapkan bahwa mereka menggunakan adegan yang dihasilkan AI dalam MV dan teaser 'MAESTRO'. Konsep ini selaras dengan tema video yang mempertanyakan siapa sebenarnya maestro di tengah kaburnya batas kreasi akibat kemajuan teknologi.
Woozi, yang telah memproduseri album grup tersebut sejak debut mereka, berbagi pemikirannya tentang hal ini. Pada konferensi pers untuk album '17 IS RIGHT HERE' pada 29 April, dia menyatakan, "Tentu saja, aku telah mencoba mengarang dan menulis lirik dengan AI."
"Aku sudah banyak berlatih menggunakan itu. Daripada hanya mengeluh tentang kemajuan teknologi, aku pikir kita harus beradaptasi," imbuhnya
Ia juga menambahkan, "Kami terus memikirkan pro dan kontra, bagaimana mempertahankan identitas unik kami di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Pemahaman ini dibagikan dengan baik kepada sutradara video musik kami."
Begitu pula dengan aespa yang menggunakan AI dalam video musik 'Supernova'. Video tersebut menampilkan adegan di mana wajah para member tetap diam sementara hanya mulut mereka yang bergerak secara tidak wajar saat bernyanyi.
Baca juga: IU, G-Dragon, Hingga DAY6 Dominasi Data Akhir Tahun Melon di 2024
Selama showcase untuk album mereka 'Armageddon' pada 27 Mei, Ningning berkomentar, "Itu adalah adegan yang tidak terduga. Itu membuatku berpikir mendalam.""Cakupan AI dan teknologi terkait sedang menjadi tren dan terus berkembang. Melihat hal itu, aku merasa betapapun canggihnya AI, itu tidak dapat meniru kehangatan atau ekspresi manusia."
Dalam kasus aespa, efek menakutkan tersebut disengaja, selaras dengan konsep dan meningkatkan estetika “metalik” uniknya.
Idola virtual seperti MAVE, yang memanfaatkan teknologi AI, juga mampu berekspresi lebih bernuansa. Bahkan ada “Louis”, manusia virtual yang diciptakan dengan AI, yang menunjukkan bahwa teknologi canggih dapat meningkatkan hasil akhir secara signifikan.
Bertentangan dengan kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan kreativitas manusia, AI justru justru meningkatkan kreativitas manusia.
Dengan upaya perintis ini, industri hiburan diharapkan menyadari bahwa AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat yang berharga untuk dimanfaatkan secara aktif.
(fzh)