DREAMERS.ID - Kontrak eksklusif boy group OMEGA X dengan mantan agensinya, Spire Entertainment, secara resmi telah diakhiri pada 27 Maret. Hal tersebut diungkapkan dalam pernyataan resmi agensi mereka saat ini, IPQ Entertainment 1 April.
Dewan Arbitrase Komersial Korea (KCAB) membuat keputusan resmi pada Selasa lalu bahwa kontrak OMEGA X dengan Spire Entertainment tidak lagi efektif dan memerintahkan agensi sebelumnya untuk membayar band tersebut sebesar 10 juta won (sekitar 117 juta rupiah) sebagai kompensasi.
KCAB merupakan lembaga perantara yang didirikan di bawah Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi yang keputusannya dianggap setara dengan keputusan pengadilan dan mengikat secara hukum, sesuai dengan Undang-Undang Arbitrase.
Keputusan terbaru ini muncul sebagai akibat dari gugatan yang diajukan oleh para member OMEGA X setelah pengadilan setempat menyetujui perintah kontrak eksklusif mereka dengan Spire Entertainment pada 11 Januari 2023.
Spire Entertainment mengklaim bahwa perintah tersebut tidak adil dan kontrak OMEGA X dengan IPQ Entertainment adalah ilegal karena Spire Entertainment tidak pernah memberikan persetujuan resmi untuk menyerahkan grup tersebut ke agensi saat ini, sehingga membuat kontrak OMEGA X menjadi "pengaturan ganda".
KCAB mengutip kekerasan yang dilakukan mantan CEO Spire Entertainment, Kang Seong Hee terhadap member OMEGA X sebagai alasan yang cukup untuk mengakhiri kontrak dan argumen lain dari mantan agensi tersebut, seperti fakta bahwa Kang Seong Hee bekerja keras demi kebaikan grup dan bahwa IPQ Entertainment yang mengambil grup dari Spire Entertainment, tidak relevan atau tidak cukup untuk mencabut pemutusan kontrak.
IPQ Entertainment menuntut Spire Entertainment 50 juta won (sekitar 589 juta rupiah) sebagai kompensasi, dimana 10 juta won dipesan oleh KCAB. Spire Entertainment juga harus menanggung 1,6 juta won (sekitar 18 juta rupiah) dari biaya gugatan sebesar 2,3 juta won (sekitar 27 juta rupiah).
Dalam siaran persnya, IPQ Entertainment mengatakan, “Kami berjanji untuk melanjutkan upaya kami dalam mengungkap kebenaran dalam penyelidikan dan tuntutan hukum yang sedang berlangsung."
"Kami bertujuan untuk memperbaiki ketidakadilan yang dipaksakan pada impian kaum muda dan memberikan harapan kepada siapa pun yang mungkin mengalami situasi serupa.”
(fzh)