Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Ternyata BRIN & BMKG Beda Pendapat Soal Tornado dan Puting Beliung di Rancaekek!
22 Februari 2024 18:07 | 785 hits

DREAMERS.ID - Sejak kemarin beredar banyak foto dan video yang memperlihatkan angin kencang menghantam wilayah Rancaekek, Bandung, Jawa Barat yang mengakibatkan kerusakan yang cukup hebat. Sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun ada perbedaan pendapat mengenai apakah badai tersebut tornado atau puting beliung.

Pasalnya, Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin via akun X pribadinya mengatakan peristiwa tersebut adalah badai tornado, melansir Detik.

"Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," kata Erma menjelaskan argumentasinya.

"Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat adalah 56 km/jam," rincinya.

Menurut Erma, dilihat dari penampakan struktur awannya, fenomena angin Rancaekek tersebut setara dengan tornado level terendah. Kecepatan angin sulit terdata karena tidak ada alat ukur di atas Rancaekek.

“Tidak ada stasiun BMKG atau AWS (Automatic Weather Station) di sana," kata Erma juga menyebut struktur fenomena angin kencang di Rancaekek memiliki kemiripan 99,99% yang terjadi di Amerika Serikat.

Namun ada pendapat sedikit berbeda dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dari keterangan resmi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan fenomena angin kencang yang terjadi di Rancaekek adalah puting beliung.

"Kondisi angin di sekitar Jatinangor terukur pada saat jam kejadian mencapai 36,8 km/jam," kata Guswanto. "Secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya, dan berpotensi merusak,"

Putting beliung secara visual adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem. Meskipun demikian, tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.

Sementara istilah tornado, biasa digunakan di wilayah Amerika Ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat dengan kecepatan angin sampai ratusan km/jam dengan dimensi angin yang sangat besar sampai puluhan kilometer sehingga menimbulkan kerusakan luar biasa.

"Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika," ujarnya.

Namun perbedaan pendapat ini tidak dimaksudkan untuk mengadu-adu tapi sebuah dinamika yang menarik dan menambah wawasan tentang fenomena yang terjadi. Karena bagaimanapun, yang penting adalah bagaimana peristiwa semacam ini bisa membuat masyarakat lebih paham dan waspada tentang peringatan dini fenomena ekstrem yang memiliki potensi bahaya.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio