DREAMERS.ID - Kelancaran bepergian ke luar negeri sering menjadi daya tarik utama, khususnya tentang proses imigrasi yang belakangan kerap dianggap menyulitkan karena memakan waktu lama dan pelayanan yang kurang ramah.
Namun Singapura nampaknya selangkah lebih maju dengan memperkenalkan izin imigrasi otomatis di Bandara Changi yang memungkinkan penumpang meninggalkan Singapura tanpa paspor! Paspor disebut akan digantikan oleh data biometrik dan perubahan ini telah disahkan dalam Undang-Undang Imigrasi Singapura.
"Singapura akan menjadi salah satu dari sedikit negara pertama di dunia yang memperkenalkan izin imigrasi otomatis dan bebas paspor," kata Menteri Komunikasi Singapura, Josephine Teo, melansir CNN Indonesia.
Sebagai informasi, teknologi biometric, Bersama dengan perangkat lunak pengenalan wajah sebenarnya telah digunakan sampai batas tertentu di Bandara Changi pada jalur otomatis di pos pemeriksaan imigrasi.
"Namun perubahan yang akan datang akan mengurangi kebutuhan penumpang untuk berulang kali menunjukkan dokumen perjalanan mereka di titik kontak dan memungkinkan pemrosesan yang lebih lancar dan nyaman," beber Teo.
Biometrik sendiri akan digunakan untuk membuat token otentikasi Tunggal untuk berbagai titik kontak otomatis di bandara. Mulai dari penyerahan tas, sampai izin imigrasi dan boarding. Hal tersebut akan menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik seperti boarding pass milik penumpang.
"Namun paspor masih diperlukan di banyak negara di luar Singapura yang tidak menawarkan izin bebas paspor," tegas Teo.
Para pengamat perjalanan pun menyebut jika perjalanan tanpa hambatan ini sudah jadi tren di seluruh dunia dan identifikasi biometric akan segera menjadi masa depan dunia traveling. Terowongan biometric ‘Smart Gates’ pertama kali diperkenalkan di Bandara Internasional Dubai menggunakan system pengenalan wajah untuk memverifikasi identitas wisatawan hanya dalam lima detik.
Tanda pengenal digital, sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di Aruba, juga memungkinkan wisatawan melakukan perjalanan menggunakan versi digital aman dari paspor mereka di ponsel.
(rei)
Share 
