DREAMERS.ID - Film dokumenter ‘Dear Jinri’, yang disutradarai oleh Jung Yoon Suk, telah ditayangkan untuk pertama kalinya di Busan International Film Festival (BIFF) ke-28. Film ini menampilkan momen-momen terakhir mendiang penyanyi-aktris Sulli yang bernama asli Choi Jinri.
‘Dear Jinri’ merupakan film dokumenter yang menampilkan berbagai aspek kehidupan, pemikiran, dan kekhawatiran Sulli sehari-hari melalui wawancara. Film ini diperkenalkan di Documentary Showcase Wide Angle.
Awalnya direncanakan sebagai bagian dari serial ‘Persona: Sulli, produksi ‘Dear Jinri’ tiba-tiba dihentikan ketika Sulli meninggal dunia. ‘Persona: Sulli’ terdiri dari dua film pendek yang dibintangi Sulli, yaitu film pendek ‘4: Clean Island’ dan film dokumenter ‘Dear Jinri’.
Sutradara Jung Yoon Suk, selama GV (percakapan dengan penonton), merefleksikan kenangannya tentang Sulli dan proses persiapan filmnya. Dia mencatat bahwa Sulli tidak banyak berdiskusi dengannya mengenai ekspresi film dan gaya penyutradaraan. Dia lebih menerima pemikirannya daripada secara aktif menegaskan dirinya sebagai seorang aktris.
Baca juga: Sulli Mengaku Tersiksa dengan Beauty Privilege
Jung Yoon Suk menggambarkan sikap Sulli sebagai “mengakomodasi sudut pandang orang lain”. Sang sutradara membedakan antara kebaikan dan pengertian, dengan menyatakan bahwa meskipun kebaikan terlihat, pengertian tidak selalu terlihat secara lahiriah.Namun menurutnya, Sulli memahami perbedaan antara kebaikan dan perhatian. Dia tampaknya banyak mendengarkan pemikiran orang.
Sutradara menekankan bahwa Sulli berusaha untuk mencapai dirinya sebagai seorang artis, bukan sekedar entertainer. Dia percaya bahwa Sulli memiliki kesadaran diri seorang seniman, dan penting untuk melihatnya melalui lensa itu.
Jung Yoon Suk menyebutkan bahwa dalam format hiburan dan TV mainstream, pembuatan film selama satu hari mungkin hanya menghasilkan satu jam konten yang ditayangkan. Akibatnya, sikap diam sang protagonis sering kali diedit. Ia menilai aspek ini penting untuk menyampaikan identitas esensial sang protagonis.
Sebagai kesimpulan, ia menjelaskan bahwa dari sudut pandang ini, masyarakat terkadang menganggap tindakannya radikal sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan kontroversi.
(fzh)