Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Artis
>
Article
Laporan Lengkap Dispatch Tentang Kim Hieora Sebagai Anggota Geng Bully di Sekolah
06 September 2023 16:00 | 484 hits

DREAMERS.ID - Dispatch mengungkap laporan eksklusif mengenai insiden intimidasi yang melibatkan Kim Hieora. Bintang ‘The Glory’ itu terungkap menjadi anggota “Big Sangji”, geng iljin (penindas sekolah) di SMP Putri Sangji yang dikenal karena mencuri uang, melakukan kekerasan, dan pelecehan verbal.

Dikatakan bahwa Dispatch bertemu dengan sekitar 10 mantan siswa SMP Putri Sangji dari bulan Mei hingga Juni. Kim Hieora akhirnya mengaku menjadi bagian dari Big Sangji namun membantah melakukan kekerasan di sekolah.

Dia berkata, “Apakah aku takut dengan keberadaanku sendiri? Aku telah merenungkan hari-hari itu. Aku tidak pernah memukul siapa pun… Tentu saja, bukan berarti aku tidak bertanggung jawab. Aku hidup sebagai pengamat.”

Menurut mantan siswa di sana, Big Sangji adalah sekelompok siswa iljin di SMP Putri Sangji. Yang paling sering mereka lakukan adalah mencuri uang orang lain. Jika korban tidak membayar, mereka akan diserang secara fisik dan dianiaya secara verbal. Uang yang dikumpulkan geng ini digunakan untuk kepentingan pribadi.

Kim Hieora menjelaskan, “Aku bukan murid teladan, tapi Big Sangji bukanlah geng iljin. Saat itu, sekelompok teman dekat cenderung berbagi blog. Big Sangji adalah nama sebuah blog, bukan tempat khusus untuk pelajar iljin.”

“Memang benar aku nongkrong dengan teman-teman Big Sangji. Aku juga dipukuli oleh siswa senior tanpa mengetahui alasannya. Tapi aku tidak pernah memukul teman atau juniorku,” imbuhnya.

“Aku tidak berpartisipasi dalam intimidasi atau kekerasan. Aku kira namaku disebutkan karena aku sedang bersama mereka saat itu. Aku tidak pernah memimpin apa pun. Melihat ke belakang, aku menyadari bahwa aku membuat kesalahan besar dengan bersikap acuh tak acuh terhadap kejadian tersebut.”

Dalam laporannya, Dispatch menyebutkan peristiwa pencurian yang melibatkan teman sekelas Kim Hieora, sebut saja X. Pada semester pertama tahun 2004, Kim Hieora duduk di kelas 3 SMP Sangji, sedangkan X duduk di kelas 2.

Saat itu, ayah Kim Hieora mengalami kegagalan bisnis. Dia bangkrut, dan pemberitahuan merah dipasang di rumah mereka. Sulit bagi mereka untuk menerima uang saku, jadi Kim Hieora mulai bekerja paruh waktu di sebuah kedai makanan ringan.

Kim Hieora menceritakan situasinya kepada seorang siswa junior. Keduanya terkenal di SMP Sangji, antara X, sang adik, dan Y, sang kakak. Persahabatan inilah yang menjadi faktor penentu terjadinya peristiwa pencurian di kelas 2.

Dispatch melakukan percakapan telepon dengan X, yang terlibat dalam insiden tersebut. X berkata, “Aku bertanya kepada Hieora mengapa dia melakukan pekerjaan paruh waktu. Dia mengatakan itu karena kebangkrutan dan situasi sulit di rumah. Aku ingin membantunya, jadi aku melakukannya dengan sukarela…”

X berkata bahwa mereka mencuri barang tersebut untuk mengesankan adiknya. X menambahkan, “Aku menulis di surat pengakuan bahwa aku mencuri barang tersebut karena aku ingin mendukung Hieora secara finansial. Guru itu tidak mempercayainya. Pada akhirnya, mereka menelepon Hieora, dan kami berdua menerima hukuman.”

Kim Hieora mengatakan dia mengingat kejadian itu dengan sangat jelas. Aktris itu berkata, “Teman itu mengikutiku. Dia mendengarkan situasi keluargaku dan mencoba membantuku. Aku tidak memaksanya melakukan itu. Tapi tidak ada yang percaya padaku”.

Kim Hieora dan X dihukum. Mereka harus pergi ke berbagai tempat untuk melakukan pekerjaan sukarela selama dua minggu dan menghabiskan waktu untuk merenungkan kesalahan mereka. “Kejadian ini adalah kesempatan bagiku untuk menyadari bahwa aku telah menjalani kehidupan tanpa ada yang mempercayaiku,” ujarnya.

Menurut aktris tersebut, ia mulai belajar keras pada semester kedua tahun ketiga dan menetapkan tujuan untuk masuk Departemen Humaniora.

Kim Hieora bersekolah di SMA Putri Bukwon dan mencapai tujuannya sementara X pindah ke kota lain. Namun, label tersebut tetap mengikuti mereka. Kim Hieora berbagi, “Aku bekerja keras untuk menjadi orang yang lebih baik. Namun, rasanya pedih memikirkan orang yang hidup dalam kesakitan”.

Meski begitu, memori tersimpan dengan cara yang berbeda bagi setiap orang. Seorang informan mengungkapkan bahwa Kim Hieora menyuruh mereka membeli rokok. Informan lain mengatakan Kim Hieora mengambil uang mereka untuk pergi karaoke.

Namun, yang diingat Kim Hieora berbeda. Pertama, dia mengakui bahwa geng Big Sangji melakukan pemerasan uang, penyerangan, dan pelecehan verbal namun membantah tuduhan jika dirinya partisipasi langsung.

Aktris itu berkata, “Aku tidak pernah merokok. Aku berusaha terlihat kuat dengan merokok tetapi tubuhku tidak tahan. Selain itu, pacarku membenci wanita yang merokok.”

Dia menambahkan “Aku suka menyanyi dan sering pergi ke karaoke, tapi terkadang temanku membayarnya. Aku tidak tahu bagaimana mereka mendapatkan uang itu dan aku tidak pernah mengambil uang dari siapa pun”.

Saat ‘The Glory’, sebuah drama yang berhubungan dengan kekerasan di sekolah, ditayangkan, ironisnya Kim Hieora menjadi bintang dengan penampilannya sebagai Lee Sa Ra, seorang pelaku kekerasan di sekolah.

Saat itu, orang-orang yang bersekolah di SMP Putri Sangji meninggalkan pesan di chatroom Kakaotalk, seperti “Dia benar-benar bertemu dengan karakter yang cocok untuk dirinya?”, “Bukankah itu dirinya sendiri?”, “Itu persis seperti cara dia berbicara ketika dia masih di SMP”, dll.

Mengenai penampilannya di ‘The Glory’, Kim Hieora berkata, “Aku minta maaf. Aku terlalu sibuk merasionalisasi diriku sendiri”.

Investigasi terhadap tuduhan kekerasan di sekolah yang dilakukan Kim Hieora berakhir pada bulan Juni tetapi aktris tersebut ingin mengungkapkannya nanti karena dia khawatir dengan penayangan ‘The Uncanny Counter 2’. Dia berkata, “Aku tidak ingin merusak drama dengan masalah pribadiku”.

Saat itu, ‘The Uncanny Counter 2’ sedang menunggu jadwal tayang. Mempertimbangkan keringat dan upaya para pemain dan seluruh tim produksi, Dispatch memutuskan untuk menunda laporan mereka mengenai kasus kekerasan di sekolah Kim Hieora selama tiga bulan.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio