Dreamland
>
Berita
>
Article

Duh, Korea Selatan Kekurangan Dokter Anak! Imbas Anjloknya Keinginan Memiliki Keturunan?

06 Juli 2023 15:07 | 332 hits

DREAMERS.ID - Korea Selatan dilaporkan kekurangan dokter anak. Bahkan tidak bisa mengisi kebutuhan dokter anak sehingga meningkatkan risiko kesehatan anak-anak. Dokter-dokter mengklaim jika kekurangan ini terjadi karena Korea Selatan dinobatkan memiliki angka kelahiran terendah di dunia.

Berdasarkan data yang diberitakan oleh The Guardian, jumlah klinik dan rumah sakit anak di Ibu Kota Seoul saja telah turun 12,5% selama lima tahun sampai tahun 2022, menjadi hanya 456. Dalam periode yang sama, klinik psikiatri justru meningkat sebanyak 76,8% sementara pusat anestesiologi mengalami peningkatan 41,2%.

Laporan ini diberikan oleh Seoul Institute, sebuah wadah pemikir administrasi publik. Biang masalah ini disebut karena angka kelahiran turun menjadi 0,78% di tahun 2022 ditambah adanya kegagalan system asuransi sebagai penyesuaian membuat para dokter anak kekurangan sumber daya. Sehingga banyak dokter menghindari bidang tersebut karena dianggap tidak memiliki masa depan.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel mengakui "keterbatasan" dalam sistem dan mengatakan langkah-langkah sedang diterapkan untuk mengatasinya. Dari data yang ada, rumah sakit hanya mampu mengakomodir layanan 16,3% dari dokter anak yang mereka cari pada semester pertama tahun ini.

Efeknya, para orangtua juga menunggu lama untuk pengobatan anak sakit. “Kami harus menunggu dua minggu,” kata Lee Bo-mi, seorang ibu berusia 35 tahun dengan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang sakit, di Rumah Sakit Anak Sehat di Seoul. “Saya sangat takut. Rasanya seperti langit runtuh.”

Baca juga: Bakal ‘Lawan’ Negaranya Sendiri, Ini 3 Pemain Timnas Korsel yang Kata STY Paling Berbahaya

Dr Song Dae-jin di Rumah Sakit Guro Universitas Korea mengatakan dia khawatir kekurangan staf bisa dengan cepat melumpuhkan kemampuan timnya untuk memberikan perawatan darurat.

"Pada tingkat ini, kita tidak akan bisa bertahan tahun ini," kata Song. "Ini bukan masalah besar jika penyakit ringan tidak terlihat selama satu atau dua hari, tetapi konsekuensi dari tidak melihat penyakit serius atau pasien darurat pada waktu yang tepat dapat menghancurkan."

Pada bulan Mei lalu, seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang mengalami infeksi eprnapasan meninggal setelah gagal menemukan ranjang rumah sakit. Hal ini pun memicu kemarahan public.

Pelik masalah ini seperti lingkaran setan yang membuat banyak warga Korsel enggan memiliki atau menambah anak di masa depan. Padahal, akar masalah awalnya diklaim juga dari minimnya keinginan memiliki anak.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio