DREAMERS.ID - Firma hukum LIN yang menjadi perwakilan hukum Baekhyun, Chen, dan Xiumin kembali merilis pernyataan rinci hari ini untuk membantah klaim terbaru SM Entertainment, setelah mengadukan agensi tersebut ke Korea Fair Trade Commission.
Perwakilan hukum EXO-CBX menyatakan, "Sehubungan dengan hal ini, kami akan menolak setiap klaim, kasus per kasus. Selain itu, para anggota ingin memberi tahu penggemar secara detail tentang apa yang telah terjadi."
1. Masalah kontrak Tao dan EXO-CBX berbeda
Mengutip keputusan pengadilan tentang Tao, SM mengklaim bahwa ketentuan kontrak artis mereka sudah dianggap adil pada tahun 2018. Namun, ini berbeda dari yang sebenarnya. Tao merupakan trainee asing yang diharapkan untuk berpromosi di luar negeri sejak dia menandatangani kontrak eksklusifnya.
Sementara Baekhyun, Xiumin, dan Chen adalah orang Korea jadi ketika mereka menandatangani kontrak eksklusif, mereka adalah trainee yang promosi luar negerinya belum diputuskan.
Perwakilan hukum EXO-CBX mengklaim SM tanpa pandang bulu membuat mereka menandatangani perjanjian tambahan yang memperpanjang masa kontrak eksklusif selama tiga tahun dengan alasan ekspansi ke luar negeri.
Dalam kasus Baekhyun yang promosi awal bersama EXO-K (Korea), pengacara percaya bahwa tidak adil jika dia terpaksa menandatangani perjanjian lampiran untuk perpanjangan tiga tahun karena promosi di luar negeri.
Sementara dalam kasus Xiumin dan Chen, promosi Korea dan luar negeri mereka tidak diputuskan pada saat penandatanganan kontrak eksklusif, tetapi perjanjian tambahan untuk perpanjangan tiga tahun diselesaikan tanpa pandang bulu dan mereka ditugaskan untuk berpromosi di Tiongkok setelahnya.
Dengan motif perjanjian lampiran terhadap calon artis, pengacara EXO-CBX mengatakan bahwa tindakan itu tidak memenuhi tindakan korektif Pasal 49, Ayat 1 di bawah Pasal 125, Ayat 1 Peraturan Monopoli dan Undang-Undang Perdagangan yang Adil.
Bahkan merupakan tindakan kriminal yang harus menerima hukuman penjara paling lama dua tahun atau denda hingga 150 juta won [sekitar $115.100].
"Rasionalisasi berkelanjutan dari SM, yang telah mempertahankan kontrak yang tidak adil tanpa koreksi bahkan setelah menerima perintah korektif dua kali, sungguh memalukan. Inilah alasan mengapa FTC harus menyelidiki kontrak eksklusif yang telah ditandatangani SM dengan trainee dan artis mereka," kata firma hukum LIN.
2. Baekhyun, Xiumin, dan Chen belum menerima slip gaji
Firma hukum LIN berbagi, "Hingga 5 Juni pukul 6 sore (KST) hari ini ketika jam kerja selesai, SM belum memberikan laporan pembayaran yang menyatakan "laporan pembayaran belum siap"."
3. Baekhyun, Xiumin, dan Chen menjelaskan situasi secara detail
- Proses perpanjangan kontrak
Baca juga: EXO-CBX Laporkan Eksekutif SM Entertainment ke Polisi
Mereka telah memperpanjang kontrak untuk lima tahun ke depan pada Desember 2022, menjadikan masa total kontrak eksklusif dengan SM Entertainment adalah 17 dan 18 tahun setelah pertama kali menandatangani pada Juni 2010 dan Mei 2011.Saat itu para anggota mengajukan delapan kali peninjauan atas kontrak yang dinilai tidak adil, namun SM tidak menerimanya. Meski begitu, mereka tetap menandatangai kontrak baru. "Kami telah diberi tahu bahwa jika seseorang tidak memperbarui kontraknya, anggota yang tersisa atau seluruh tim dapat dirugikan," ujarnya.
Khususnya SM berkata kepada Baekhyun, “Baekhyun, kamu harus menandatanganinya agar anggota lain dapat menerima deposit kontrak sebesar ini.” menekannya dan meminta pembaharuannya.
Karena sebelum perpanjangan diaktifkan, mereka juga menyatakan bahwa kontrak dapat dibatalkan kapan saja. Saat itu, Baekhyun sedang wajib militer.
Demi menjaga kelancaran promosi EXO, Baekhyun tidak punya pilihan selain menandatangani perpanjangan kontrak dengan hati yang terintimidasi dan pasrah bahkan dengan satu tahun tersisa di kontrak eksklusifnya.
- Proses tidak adil melampaui konten tidak adil
Anggota merasa aneh karena perpanjangan kontrak dilakukan satu tahun sebelum kontrak eksklusif berakhir. Setelah meminta untuk segera ditandatangani, SM Entertainment menarik kembali kontrak, dan baru diberikan kembali ke anggota setelah beberapa hari.
Deposit kontrak dijanjikan dibayarkan satu tahun setelah penandatanganan, namun anggota belum menerima itu secara penuh.
- Tidak ada penjelasan tentang perubahan signifikan di SM Entertainment
Para anggota merasa bagaikan artis luar karena tidak mengetahui hal yang terjadi di dalam SM Entertainment, terkait konflik akuisisi saham, bahkan harus mencari informasi dari luar.
"Apa yang kami rasakan selama proses akuisisi adalah agensi sama sekali tidak mempedulikan kami. Kami bahkan memiliki pikiran sedih bahwa kami hanyalah aksesori dan subjek yang harus mematuhi apa yang dikatakan agensi apa pun yang terjadi," katanya.
- Pelanggaran pendapatan selama beberapa dekade
Saat konflik SM Entertainment dan Like Planning terbongkar, mereka merasa bahwa selama 12-13 tahun terakhir, dari pendapatan yang tertulis di laporan rekening anggota, sejumlah besar keuntungan diambil dengan cara yang tidak masuk akal dan tidak dapat dipahami, baik dengan kedok biaya produsen, royalti, atau apapun alasan lainnya.
- Tujuh kali meminta salinan catatan pembayaran
Menerima slip gaji atau salinan catatan pembayaran merupakan hak dasar setiap pegawai, termasuk artis. Firma LIN menyatakan bahwa sudah tujuh kali meminta salinan catatan pembayaran Baekhyun, Xiumin, dan Chen kepada SM Entertainment.
"Kami tidak pernah membayangkan bahwa mendapatkan laporan keuangan dari agensi kami akan sesulit ini," imbuhnya.
Terakhir, firma LIN menyatakan, "Lebih dari siapa pun, kami berharap mereka adil, tetapi jika tidak, kami percaya itu perlu diperbaiki. Jika “komunitas SM” memaksa artis untuk mentolerir ketidakadilan di masa lalu, kami pikir kami perlu bersuara menentang paksaan itu."
(mth)