Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Empat Aliran Sesat yang Diangkat dalam Serial Dokumenter 'In The Name of God: A Holy Betrayal'
08 Maret 2023 15:20 | 957 hits

DREAMERS.ID - Netflix merilis serial dokumenter tentang aliran sesat di Korea Selatan, 'In The Name of God: A Holy Betrayal' yang seketika menjadi pembicaraan banyak orang karena mengungkap kasus pelanggaran hukum mengatasnamakan agama.

Serial dokumenter delapan bagian ini menyajikan asal-usul kelompok kultus agama, bagaimana mereka naik ke tampuk kekuasaan dan kisah-kisah yang tidak banyak diketahui tentang empat pemimpinnya.

Diproduksi oleh MBC dengan produser MBC Jo Sung Hyun, 'In The Name of God: A Holy Betrayal' menyajikan wawancara dengan mantan anggota kultus dan juga pihak-pihak berwenang yang terlibat di dalamnya.

1. JMS (Jesus Morning Star) dipimpin oleh Jeong Myeong Seok

Jeong Myeong Seok, pria yang lahir pada tahun 1945 mendirikan gereja Christian Gospel Mission atau lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star pada tahun 1980. Sebanyak tiga episode mengangkat cerita kelam aliran sesat tersebut.

JMS mengincar banyak mahasiswa dari universitas elit di Korea Selatan sejak awal didirikan. Pemimpinnya, Jeong Myeong Seok pernah dihukum 10 tahun (2008 - 2018) penjara atas kekerasan seksual.

Jeong Myeong Seok kembali ditangkap pada Oktober 2022, untuk menjalani proses hukum atas kekerasan seksual yang diungkap oleh dua korban barunya dari Hong Kong dan Australia.

Pengikut JMS sempat mengajukan perintah untuk menghentikan perilisan serial dokumenter Netflix tentang Jeong Myeong Seok, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh Pengadilan Distrik Barat Seoul.

2. Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang

Ini merupakan salah satu kasus yang paling menggemparkan di Korea Selatan pada tahun 1987. Park Soon Ja dan 31 pengikutnya dari Sekte Keselamatan Gereja Odaeyang ditemukan tewas di atas plafon sebuah bangunan. 31 orang ditumpuk ke dalam dua kelompok, sementara 1 pria gantung diri.

Baca juga: Sutradara Ungkap Realita In The Name of God: A Holy Betrayal Lebih Sadis, Niat Buat Season 2

Park Soon Ja saat itu dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, serta wanita pebisnis dengan tameng memiliki perusahaan Lima Samudera yang rela membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu. Ia mengumpulkan uang dengan mempekerjakan pengikutnya.

Kematian 32 orang itu masih menjadi misteri, apakah bunuh diri atau dibunuh. Karena hasil penyelidikan menemukan adanya kaitan antara Gereja Odaeyang dengan perusahaan dagang Samwoo, yang dipimpin oleh Yoo Byeong Eun.

3. Kim Ki Soon dari Baby Garden 

Serial ini berlanjut dengan insiden Baby Garden pada tahun 1996 di mana seorang anak berusia tujuh tahun dibunuh secara sadis. Baby Garden dipimpin oleh Kim Ki Soon, wanita yang berasal dari keluarga tidak mampu dan mengaku sebagai Tuhan.

Ia melakukan penyiksaan yang sangat kejam terhadap Choi Nak Won (selanjutnya dipanggil Choi Nak Gwi), anak usia tujuh tahun. Nak Gwi diikat dan ditempatkan di kandang babi, kemudian dipukuli oleh pengikut Kim Ki Soon serta orang tua Nak Gwi sendiri.

Kim Ki Soon mengklaim Nak Gwi dirasuki iblis sehingga harus dipukuli. Nak Gwi bahkan disuruh memakan kotoran. Kematian Nak Gwi kemudian dipalsukan sebagai serangan jantung oleh Kim Ki Soon.

4. Lee Jae Rock dari Manmin Central Church

Gereja Manmin akan diingat dalam sejarah penyiaran Korea Selatan. Mereka mengadakan demo besar-besaran ke kantor MBC, menerobos, dan menghentikan penyiaran program televisi yang ingin mengungkap pelanggaran pemimpinnya Lee Jae Rock.

Lee Jae Rock mengumpulkan pengikut karena terkenal bisa menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan doa. Ia menimbun kekayaan dari uang jemaah, yang mana digunakannya untuk berjudi. Ia juga melakukan pelecehan seksual kepada jemaah wanita.

Bak idola, Lee Jae Rock menjual beragam merchandise hingga air sakti yang diklaim bisa menyembuhkan penyakit.

Pada Mei 2018, Lee Jae Rock ditangkap atas pelecehan seksual setelah korban melaporkannya. Ia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio