DREAMERS.ID - Banyak produk yang memudahkan wanita untuk menata rambut, khususnya di saat genting seperti menggunakan dry shampoo. Sebelum ramai beberapa merek ditarik karena dianggap sebagai pemicu kanker, dry shampoo sudah cukup berbahaya bagi rambut.
Dry shampoo banyak digunakan sebagai penolong wanita yang tidak sempat untuk keramas atau mengalami bad hair day. Penggunaannya mudah, cukup disemprotkan ke rambut dengan jarak 15 cm dari kepala maka rambut seketika mudah ditata.
Namun, penggunaan dry shampoo yang berlebihan juga dapat merusak rambut. Pasalnya, cairan yang disemprotkan dari dry shampoo akan meninggalkan residu pada rambut. Apabila tidak dibersihkan, maka akan membuat rambut kering dan mudah patah.
Penggunaan dry shampoo berlebih juga bisa meninggalkan sisa kotoran di kulit kepala yang menimbulkan ketombe. Parahnya lagi, kulit kepala juga bisa mengalami ruam dan peradangan karena terlalu kering akibat cairan dry shampoo. Sehingga penting untuk segera keramas dengan bersih setelah menggunakannya.
Baca juga: Diklaim Lebih Aman, 8 Benda Ini Bisa Jadi Pengganti Dry Shampoo
Sementara kandungan Benzena yang ditemukan di sejumlah merek dry shampoo Unilever diduga akibat kontaminasi. Karena Benzena umumnya digunakan untuk produk tekstil hingga rumah tangga, seperti plastik, pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, hingga pestisida.Mengutip laman CNN Indonesia, efek jangka pendek terpapar benzena dalam dosis tinggi akan membuat sistem saraf terganggu, muncul rasa kantuk, pusing, sakit kepala, tremor, kebingungan, atau tidak sadarkan diri, bahkan kematian.
Efek jangka panjangnya dapat menganggu sistem imunitas tubuh, anemia, menganggu organ reproduksi, hingga kanker.
Untuk saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa produk dry shampoo yang ditarik oleh Unilever di luar negeri tidak dijual belikan di Indonesia.
(mth)