DREAMERS.ID - Pada 11 Agustus lalu, Korea Utara menyatakan kemenangannya melawan virus COVID-19 melalui pidato yang disampaikan oleh Kim Jong Un dan Kim Yo Jong. Namun, pidato Kim Yo Jung membuat warga kecewa.
Kim Yo Jong, yang menjabat sebagai wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea, menegaskan kembali klaim bahwa "benda asing" atau pamflet-pamflet pembelot dari Korea Selatan membawa virus dan menyebabkan pandemi sampai ke Utara.
Hal itu membuat warga Korea Utara geram karena Kim Yo Jong tidak menyoroti masalah utama yakni kelaparan. Warga Korea Utara diam-diam mengolok pidato Kim Yo Jong, dengan menyebutnya kekanakan.
"Mereka menganggap harga diri Kim Yo Jong sangat rendah karena terpaku pada pidato tertulis dan membacanya dengan suara gemetar seperti seorang siswa," ujar seorang sumber kepada Radio Free Asia, mengutip CNN Indonesia.
"Pidatonya memperburuk situasi di Semenanjung Korea. Warga mengeluhkan karena jika mereka mendeklarasikan kemenangan terhadap corona, mereka seharusnya membahas cara untuk memperbaiki situasi kehidupan yang buruk," kata sumber lainnya.
Melansir laman Korea Times, Kim Yo Jong juga membahas rencana untuk melancarkan aksi balas dendam, "Kami telah mempertimbangkan berbagai rencana tindakan balasan tetapi tindakan balasan kami harus menjadi tindakan pembalasan yang mematikan," katanya.
"Jika musuh tetap melakukan tindakan berbahaya seperti mengobarkan virus masuk ke Republik kami, kami akan menanggapinya dengan tidak hanya memusnahkan virus tetapi juga memusnahkan otoritas Korea Selatan," jelas Kim Yo Jong.
Sebelum Kim Yo Jong, beberapa pejabat Korea Utara juga melontarkan tuduhan yang sama. Namun tuduhan itu dibantah tegas oleh pemerintah Korea Selatan dengan klaim bahwa tak pernah ada bukti yang menunjukkan Covid dapat ditularkan melalui benda mati.
(mth)