DREAMERS.ID - Pemerintah disebut akan segera memberikan vaksin booster atau vaksin ketiga. Hal ini sesuai rencana awal pemerintah. Terlebih dengan informasi varian baru COVID-19 yang kurang efektif ditangkal hanya dengan vaksin dua kali suntik.
Melansir Detik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 booster.
"Rencana pemerintah akan memberikan vaksin booster, kami perlu melaporkan bahwa BPOM telah berproses sekarang untuk segera mengeluarkan use of authorization," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu, (29/12).
Penny turut menjelaskan jika jenis vaksin booster yang direncanakan pemerintah antara lain adalah Pfizer, Astrazeneca, CoronaVac, Zifivax dan Sinopharm. Penny berharap izin penggunaan ini bisa keluar dalam waktu dekat.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
"Untuk beberapa vaksin booster yang akan direncanakan oleh pemerintah yaitu untuk Pfizer, Astrazeneca, CoronaVac, Zifivax dan yang juga sedang beproses Sinopharm. Ini sedang dalam proses semuanya dalam waktu dekat mudah-mudahan," ujar Penny.Di samping pembahasan vaksin booster, BPOM juga tengah mengawal vaksin COVID-19 dalam negeri yaitu vaksin Merah Putih dan Baylor College Medicine. Vaksin Merah Putih kini sedang dalam tahap persiapan produksi untuk produk uji klinik yang nantinya akan segera menuju uji klinik fase satu. Sementara Baylor College Medicine telah masuk tahap uji klinik fase satu.
"Kami pun juga mengawal dan ini menjadikan prioritas untuk mendukung kemandirian kita dari produk vaksin sedang mengawal juga jenis vaksin Covid-19 dalam negeri, yaitu pertama vaksin Merah Putih sekarang dalam tahap persiapan produksi untuk produk uji kliniknya, jadi akan segera menuju uji klinik fase satu," ujar Penny.
"Vaksin Covid-19 yang disebut Baylor College Medicine ini sudah masuk ke dalam tahap uji klinik fase satu dengan target apabila semua berjalan dengan baik, data data baik, targetnya akan selesai sekitar bulan Juni, Juli, sehingga produksi bisa dilakukan pada semester kedua 2022," imbuhnya.
(rei)