DREAMERS.ID - Muncul wacana jika BBM jenis Premium akan dihapuskan di tahun depan. Namun, hal ini diragukan karena walau wacana penghapusan ini telah lama muncul namun tak kunjung berjalan. Benarkah ada mafia migas atau pemburu rente impor yang menghalanginya?
Hal ini diungkapkan Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi jika penghapusan BBM jenis Premium akan memberikan keuntungan bagi PT Pertamina (Persero). Sebab, akan mengurangi biaya transportasi dan mengurangi biaya subsidi.
"Saya tidak yakin tahun depan Premium benar-benar dihapuskan. Pasalnya, sejak 2017 penghapusan Premium sudah diwacanakan, tetapi hingga kini tidak pernah direalisasikan. Kendalanya, saya menduga, pemburu rente impor Premium selalu mencegah rencana penghapusan Premium," kata Fahmy mengutip Detik.
Merespon pernyataan tersebut, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini akrab disapa BTP pun setuju.
"Setuju," kata Ahok.
Ahok mengatakan, untuk menghasilkan BBM Premium harus mengalami proses percampuran sehingga oktan akan turun. Padahal, kilang modern menghasilkan BBM beroktan tinggi. Hal ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru.
Ahok juga menyinggung, banyak yang menyuarakan BBM Premium tidak boleh dihapus karena atasnama rakyat. Padahal, hamper 80% konsumen BBM memakai Pertalite.
"Kilang modern hasilkan BBM oktannya tinggi. Mau jualan Premium harus campur nafta buat turunkan lagi. Mungkin ini jadi kerjaan tambahan? Dan ada pemasok ? Dan belinya terbatas dan tertentu? Dan sering sekali atas nama rakyat Premium nggak boleh dihapus. Faktanya hampir 80% pengisi BBM itu pakai Pertalite," terangnya.
(rei)