DREAMERS.ID - Kasus pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan kepada 12 anak didik atau santriwatinya di Kota Bandung sukses menjadi sorotan selama sepekan terakhir. Kasus ini menjadi viral karena atas aksi biadabnya itu, belasan santri sampai melahirkan anak.
Tercatat ada 9 bayi yang dilahirkan dari perbuatan Herry. Dan nyatanya tak berhenti sampai di sana, Herry, juga disebut mengeksploitasi para korban dan anak yang dilahirkan untuk menjadi alat agar mendapatkan sumbangan. Bahkan ada korban yang berasal dari keluarga tak mampu dan di bawah umur dipekerjakan sebagai kuli bangunan.
Melanjuti hal ini, mengutip laman Detik, pakar kejiwaan, Teddy Hidayat mengungkapkan hasil analisis Herry Wirawan yang menunjukkan adanya tanda-tanda menjurus psikopat pada diri pria berusia 36 tahun tersebut.
Teddy Hidayat adalah dokter spesialis kedokteran jiwa dan konsultan di RS Melinda 2 Bandung. Menurutnya, Teddy mengalami gangguan penilaian (judgement) yang membuatnya tidak mampu membedakan antara mana yang boleh dan tidak boleh, mana yang pantas atau tidak pantas dan mana yang bermoral atau tidak bermoral.
"Semua aturan, disiplin dan norma yang berlaku dilanggar untuk memuaskan dorongan id atau nafsunya. Super ego atau hati nuraninya dikuasai oleh id atau nafsunya. Pada pelaku ditemukan superego lacunae yang karakteristik untuk psikopat. Seseorang dengan psikopat dapat dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum, yaitu di pengadilan anak yang dilakukan secara tertutup," ujar Teddy.
Teddy juga menegaskan jika catatan untuk pengadilan bahwa psikopat sulit belajar dari pengalaman dan tidak merasa bersalah. Bahkan ada kecenderungan mengulangi perbuatannya.
Ia juga mengingatkan jika kekerasan seksual pada anak sebenarnya banyak terjadi di tengah masyarakat, namun tersembunyi layaknya gunung es. Jika ada satu kasus yang dilaporkan, masih ada Sembilan kasus lain yang tidak terlaporkan.
(rei)