DREAMERS.ID - Dua episode pertama drama Jirisan menuai berbagai pendapat, termasuk kritikan tentang penggunaan CGI atau grafis komputer dan juga PPL (Product Placement). Hal itu membuat para investor panik.
Pada 25 Oktober, A Story, perusahaan produksi di balik Jirisan, diperdagangkan pada 41.150 KRW (35,20 USD) per saham, turun 9.400 KRW (8,04 USD) dari hari sebelumnya. Banyak penjual yang kecewa karena harga sahamnya sempat anjlok sekitar 20 persen.
Lebih lanjut melansir Allkpop, Studio Dragon, perusahaan yang akan memproduksi drama bersama A Story, juga diperdagangkan pada 92.100 KRW (78,79 USD) per saham, turun 3.300 KRW (2,82 USD), turun 3,46 persen.
Baca juga: 5 Drama Korea Kim Young Ok di Tahun 2021, Nenek Kesayangan
Banyak yang percaya bahwa alasan turunnya harga saham adalah karena kritik terhadap episode awal Jirisan. Meskipun sebagian besar drama menggunakan grafik komputer, banyak yang mengkritik bahwa adegan grafik komputer itu canggung.Selain itu, latar belakang musik juga dikritik karena tidak pas dan tidak sesuai dengan drama. Ditambah dengan PPL atau penempatan produk untuk diiklankan yang dinilai terlalu mencolok dan berlebihan.
Namun, tidak semua hal negatif. Pasalnya, Jirisan menjadi drama Korea tvN kedua dengan rating episode pertama tertinggi sepanjang sejarah. Episode pertama langsung menembus angka 9,1 persen. Dan episode kedua mencapai rating 12,2 persen dengan titik puncak 14,4 persen.
(mth)