Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Rawan Penyebaran Hoax dan Provokasi, Menkopolhukam dan Menkominfo Batasi Layanan WhatsApp dkk

22 Mei 2019 15:40 | 3250 hits

DREAMERS.ID - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan bahwa pemerintah saat ini untuk sementara waktu membatasi akses media sosial. Hal ini terutama dilakukan pada layanan pesan instan WhatsApp, yang dipersempit dalam pengiriman file bentuk video dan foto.

"Teman teman akan mengalami pelambatan kalau download dan upload video. Karena viralnya yang negatif mudharotnya ada di sana (layanan messaging-red). Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap," ujarnya, mengutip Detik.

Rudiantara melanjutkan, "Fitur-fitur media sosial tidak semuanya dan messaging system juga. Kita tahu modusnya adalah posting di medsos. FB [Facebook], Instagram dalam bentuk video, meme, foto. Kemudian screen capture hoax itu disebarkan melalui WhatsApp. Dan karena viralnya makanya kita batasi."

Baca juga: Dianggap Tak Ada Salah, Menkominfo: Memang Apa Bedanya Buzzer dan Influencer?

Sedangkan layanan semacam SMS dan voice tidak bermasalah. Menkominfo menyatakan WhatsApp adalah muara dari berbagai foto atau video yang sebelumnya beredar di media sosial sehingga perlu dibatasi untk sementara.

"Di media sosial Facebook, Instagram, Twitter, kita kadang posting teks video, viralnya selalu di messaging system. Pintu yang kita prioritaskan tidak kita aktifkan adalah video dan foto-foto, gambar," katanya. "Kenapa? karena video bisa membuat emosi. Jadi untuk sementara itu yang kita lakukan. Saya mohon maaf, ini untuk sementara dan bertahap. Semoga ini cepat selesai," tambah Rudiantara.

Pernyataan itu melengkapi ucapan Menkopolhukam Wiranto sebelumnya mengenai pembatasan akses media sosial, yang dilontarkannya pada kesempatan yang sama. "Sementara untuk hindari provokasi kita melakukan pembatasan akses di media tertentu agar tidak diaktifkan. Akses media sosial untuk jaga hal-hal negatif yang disebarkan masyarakat," kata Menkopolhukam Wiranto seperti dikutip CNBC Indonesia.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio